Sudahkah Menentukan Pilihan?

        Pertengahan semester genap Tahun Ajaran 2021/2022 telah berlalu. Ini berarti tak lama lagi akan terjadi pergantian tahun ajaran menjadi Tahun Ajaran 2022/2023. Siswa kelas VII menjadi siswa kelas VIII. Siswa kelas VIII naik ke kelas IX. Siswa kelas IX memasuki jenjang pendidikan yang baru, SMA, SMK, atau MA. Alangkah baiknya siswa kelas IX sudah mulai memikirkan dan menentukan sekolah tujuan berikutnya.

       Bukanlah sebuah hal yang berlebihan jika penentuan sekolah tujuan dimasukkan sebagai agenda penting dalam daftar panjang rencana hidup. Tidak menutup kemungkinan masih ada yang beranggapan, sekarang baru bulan April, waktu pendaftaran masih lama, nanti sajalah, dan bla… bla… bla… Pandangan seperti itu sah-sah saja. Kita sangat menyadari bahwa merencanakan dan menentukan tujuan atau cita-cita hidup lebih awal tidaklah akan mendatangkan dampak negatif bagi yang bersangkutan, khususnya dalam hal penentuan sekolah tujuan berikutnya. Justru buah dari perencanaan itu akan semakin matang dan baik. Terkadang kita sering lupa bahwa waktu akan cepat berlalu. Tak terasa kita baru tersadar ketika sudah tiba di sisa-sisa waktu terakhir, entah dalam hitungan hari maupun jam sebelum waktu penutupan pendaftaran.

        Dalam hal menentukan sekolah tujuan, dari tahun ke tahun masih ada yang mengalami kesulitan atau kebingungan. Siswa belum memiliki gambaran sekolah mana yang akan dituju. Untuk meminimalisir kesulitan atau kebingungan dalam menentukan sekolah selanjutnya, berikut ini adalah hal-hal yang perlu untuk dilakukan.

1. Rajin berdoa

       Sebagai umat beragama, berdoa sangat penting dilakukan sebelum melakukan hal apapun. Jadikanlah berdoa atau ibadah sebagai kebutuhan pokok. Usaha yang diiringi dengan doa akan menjadikannya lebih lancar. Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa akan selalu menyertai kita. Pikiran menjadi lebih terbuka dan jernih, sehingga keputusan yang diambil adalah yang benar-benar matang dan baik.

2. Kenali bakat dan minat

       Setiap manusia terlahir dengan bakat dan minatnya masing-masing. Siswa harus mengenal dirinya sendiri, termasuk bakat dan minat yang ia miliki. Dengan mengetahui bakat dan minatnya, siswa bisa mempertimbangkan sekolah mana yang akan dituju. Sekolah tujuan diharapkan dapat membantu siswa untuk menggali dan mengembangkan potensi dirinya.

3. Pahami cita-cita

        Cita-cita penting dimiliki agar dapat memiliki gambaran tentang kehidupan masa depan yang ingin dijalani. Tentunya siswa menginginkan masa depan yang indah dan lebih baik dari kondisi saat ini. Untuk dapat mewujudkan hal itu, siswa harus terus bergerak dan meningkatkan semangat. Cita-cita akan semakin memfokuskan langkah perjuangan.

       Setelah memahami apa yang dicita-citakan, maka temukanlah sekolah yang memiliki sumber daya dan program-program yang bisa menunjang tercapainya cita-cita. Mari kita ingat kembali pesan Presiden Soekarno, “Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”

4. Perbanyak berbincang dengan orang tua dan saudara (kakak kandung dan kakak sepupu)

       Dalam mengambil keputusan, hendaknya sebagai anak, siswa melibatkan orang tua. Bukan berarti mengesampingkan makna kemandirian dan kedewasaan anak. Tapi ini semata-mata agar senantiasa terjalin hubungan harmonis dan komunikasi yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan antara orang tua dan anak. Bagaimanapun juga keputusan yang diambil siswa juga akan berdampak kepada orang tua (keluarga), oleh karena itu orang tua perlu mengetahui bagaimana keinginan anaknya dan keputusan terbaik seperti apa yang sebaiknya diambil.

       Orang tua pastinya memiliki pengalaman-pengalaman hidup. Dengan bekal itu, orang tua dapat memberikan masukan atau pertimbangan-pertimbangan. Dalam lingkungan keluarga, siswa juga bisa berdiskusi dengan saudaranya, kakak kandung atau kakak sepupu. Sebagai yang lahir lebih dulu, kakak juga pasti memiliki pengalaman. Dari pengalaman kakak dan orang tua itu, siswa bisa banyak belajar.

5. Minta petunjuk kepada guru

        Dalam menentukan sekolah tujuan, siswa juga bisa meminta petunjuk kepada guru di sekolah, bisa kepada Guru BK, wali kelas, maupun guru mata pelajaran. Guru akan dengan senang hati memberikan petunjuk atau pertimbangan-pertimbangan kepada siswa berdasarkan beberapa pengalaman, seperti pengalaman pribadi, keluarganya, sahabatnya, dan kakak-kakak kelas yang sudah lulus (alumni).

6. Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya

        Siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya diharapkan mencari dan mengumpulkan informasi yang sebanyak-banyaknya. Siswa harus selalu memperbaharui informasi tentang sekolah yang akan dituju, jadwal pendaftaran, persyaratan administrasi yang dibutuhkan, tes/ujian seleksi masuk, mekanisme penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang berlaku di masing-masing kabupaten/kota, dan informasi terkait lainnya. Informasi bisa diperoleh langsung dari panitia PPDB sekolah tujuan, dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten/Kota/Provinsi, dan dari media online/internet.

7. Tentukan beberapa sekolah pilihan dan lakukan analisis.

       Untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan, disarankan siswa menentukan beberapa sekolah pilihan yang sesuai dengan bakat, minat, dan dipandang dapat menunjang terwujudnya cita-cita. Jumlah sekolah pilihan bisa berjumlah 2-5 sekolah. Setelah itu, lakukan analisis terhadap sekolah-sekolah tersebut. Analisis dapat ditinjau dari beberapa hal, seperti berikut ini.

1. akreditasi sekolah
2. program sekolah
3. kegiatan ekstrakurikuler
4. prestasi siswa
5. prestasi sekolah
6. keberadaan alumni
7. fasilitas
8. lingkungan di dalam sekolah dan sekitar sekolah
9. jarak dari rumah dan transportasi
10. biaya sekolah (uang pangkal, SPP, biaya pratikum, biaya seragam, dan lain-lain)

       Demikianlah beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum menentukan sekolah tujuan selanjutnya. Penjabaran di atas bukanlah hal yang berlaku mutlak. Ada satu (1) hal yang perlu ditekankan di sini, yaitu bahwa semua sekolah itu baik/bagus. Masing-masing sekolah memiliki kelebihan dan kekurangan. Semua kembali kepada kondisi/kebutuhan masing-masing siswa dan cara/sikap siswa selama mengikuti seluruh rangkaian proses pendidikan di sekolah tersebut.

Selamat menentukan pilihan.

Kontributor: Gede Ardiantara, S.Pd. Gr.